Bila Nanti Mati

Di dunia ini tiada hal lain yang pasti selain mati. Sudah lama sekali aku memikirkan ini. Bila nanti mati. Bila salah satu dari aku ata...

Di dunia ini tiada hal lain yang pasti selain mati.

Sudah lama sekali aku memikirkan ini. Bila nanti mati. Bila salah satu dari aku atau ibuku mati.
Sebab kami tak punya apa-apa lagi selain satu sama lain.
Ibu bertahan, berjuang, tetap hidup karena masih ada aku. Tanggung jawab untuk menemaniku hidup.
Sedang aku, bermimpi, bercita-cita, tetap hidup karena ditemani ibu.
Sungguh. Kami tidak lagi punya apapun.
Ini sangat serius.
Baiklah begini duduk perkaranya.
Ibu dan ayahku sudah lama berpisah. Lama sekali.
Ayah tidak pernah ambil pusing dengan kehidupanku.
Dia sudah berbahagia bersama mereka.
Lalu ibu, sekarang sudah menikah lagi. Demi aku. Sungguh, demi aku.
Karena di dunia yang besar dan jahat ini, wanita lulusan SMA yang tidak mampu membangun rumah sendiri, tidak bisa hidup dengan memikul beban sendirian. Bebannya adalah aku.
Aku masih harus disekolahkan. Dan dihidupi.
Tapi kamu pasti tahu. Sesuatu seperti cinta sudah lama pudar dari lingkungan kami. Maksudku, cinta antara laki-laki dan perempuan.
Jadi, sebenarnya kehidupanku di rumah yang dibangun orang lain ini tidak begitu baik. Kehidupan kami tidak begitu baik.
Itulah duduk perkaranya.
Bila nanti mati, siapapun di antara kami, tidak akan mampu melanjutkan langkah.
Aku tidak tahu harus ke mana. Karena pasti tidak akan ada lagi seseorang yang peduli denganku. Ini pasti kok. Apa kamu bisa menghidupiku? Haha.
Lalu ibu, tidak punya tujuan hidup lagi. Dulu, ibu tidak bilang tapi aku tetap tahu. Sekarang ibu sudah bilang, kok. Dan memang aku benar.
Bagaimana mungkin kami saling tidak tahu?
Hei.
Kamu tidak bisa dengan mudah bilang masih ada sanak saudara atau teman. Karena jika kamu bisa dengan mudah bilang begitu, aku pun bisa.
Kamu pasti tahu.
Semua orang, hidup bersama sebuah keluarga. Sebuah pilar yang menopang.
Walau di luar pilar itu, masih banyak orang yang dikenal. Tapi tidak. Orang-orang yang dikenal itu pun punya pilar sendiri atau malah jadi pilar untuk keluarganya.
Kamu pasti paham apa maksudku.
Di luar itu. Aku tidak akan sanggup.
Bila nanti mati.
Aku mungkin bisa tinggal di rumah sakit jiwa.
Katanya, Allah tidak akan memberimu suatu cobaan melainkan cobaan yang mampu kamu lalui. Tapi aku tetap takut.

Di dunia ini tiada hal lain yang pasti selain mati.

Sungguh, aku berharap tiada satu pun yang pasti.

Yogyakarta, 16 Oktober 2017


You Might Also Like

0 cuaps