AZURE
12:46 AM
Ah, lagi-lagi mereka
menghantam bumi. Mengikutsertakan rasa dingin yang menusuk sampai ke
sendi-sendi terdalam.
Apa yang sebenarnya
mereka cari di daratan? Bukankah di langit lebih menyenangkan? Apakah sesuatu
yang mereka cari itu berada jauh di perut bumi?
Hmm, entahlah. Aku sedang
mencoba untuk tak mempedulikan itu.
Hei, aku sedang
merentangkan tangan tinggi-tinggi. Mengukur seberapa bisa ku meraih langit.
Seberapa lama ku bisa sampai ke sana. Seberapa jauh. Seberapa sulit.
Ah, ternyata lebih sukar
mengukurnya. Aku bahkan telah melakukan ini setiap saat. Hmm..
Oh, langit.. Aku ingin
menjadi dirimu. Ku mohon. Sebentaarrr saja.. Aku ingin melihat semuanya dari
posisimu. Agar aku tau seberapa kecil diriku. Seberapa tak berharga. Seberapa
tak berguna. Seberapa lemah. Seberapa rendahnya. Di banding dirimu. Setelah itu
kita bisa bertukar kembali.
Ah, ku rasa aku harus
bicara langsung pada tuan langit.
Dan aku kembali
merentangkan tangan. Mengangkatnya tinggi-tinggi dengan telapak tangan yang ku
buka lebar-lebar. Lalu ku genggam!!
Ah, sial. Aku masih belum
bisa mendapatkannya!
Dan ku lakukan. Lagi. Dan
lagi. Lagi. Sampai mati pun, aku akan terus melakukannya! Untuk sesuatu yang ku
impi-impikan. Semustahil apapun. Seaneh apapun. Ya. Untuk impianku. Yang takkan
ku biarkan tetap menjadi mimpi selamanya. Apapun itu.
1 cuaps
gurih gurih
BalasHapus