Perempuan Penanti "Suatu Hari"

Masih planet yang sama. Tempat yang sama. Langit yang sama.  Dan pijakan di tanah yang sama. Berseberangan. Mungkin istilah itu y...

Masih planet yang sama.

Tempat yang sama.
Langit yang sama. 
Dan pijakan di tanah yang sama.

Berseberangan.
Mungkin istilah itu yang paling pantas untukmu dan untukku saat ini.

Kau berada di sisi lain.
Dan kita hanya bisa diam. Saling pandang dari sisi yang berbeda.
Tanpa ada upaya membangun jembatan penghubung.

Aku selalu bertanya-tanya.
Apa yang menghambat kita?
Kau menunggu apa lagi? Apa yang spesial dari "suatu hari" yang selalu kau bisikkan pada angin?

Aku bisa saja menuruni jurang di antara kita ini.
Tak peduli walau aku tak tau seberapa dalam jurang yang menghalangi ini.
Bahkan bila aku sampai ke dasar dan tak bisa naik ke sisimu.
Aku hanya ingin melakukan sesuatu, untuk berada di sisi yang sama denganmu.
Tapi kau melayangkan tatapan tajam itu lagi. Menusuk hingga ke celah tersempit hatiku.
Menyuruhku menunggu. Bersabar.

Kita tak pernah berjanji untuk selalu bertemu di ujung sisi yang berseberangan ini.

Ini hanya kebetulan.

Kita selalu bertemu di sini. Ujung sisi yang berbeda.

Tanpa berjanji satu sama lain. Dan datang disaat bersamaan.

Ya, kebetulan yang selalu berulang.

Kau hanya menjanjikan "suatu hari" itu.
Janji yang selalu kau ulang setiap harinya.

"Lalu apa yang akan terjadi bila janji itu telah terpenuhi?"
Pertanyaan yang selalu ku ulang setiap kau melafal janjimu.

"Akan ada lembaran baru yang terbuka. Dan lembaran lama, yang bahkan tidak ada isinya,,. kita ganti dengan lembaran yang baru."
Dan aku selalu puas dengan jawabanmu.
Pertanyaan yang sama. Jawaban yang sama. Akhir yang sama.
Setiap hari. Setiap bisikkanmu dari seberang terhembus hingga ke wajahku.

Namun aku tetap menuliskan buku ini dari awal.
Lembaran lama itu adalah bagian dari kisah kita.

Dengan begini tidak akan ada bagian yang hilang. Tertinggal. Terbuang.

Buku ini menceritakan kisah yang utuh.

Dari hari-hari berseberangan, suatu hari yang kau janjikan, hingga apa pun yang terjadi setelahnya.

Ya.

Kau lelaki yang menjanjikan "suatu hari"

Aku perempuan penanti "suatu hari"

You Might Also Like

0 cuaps