Duduk Mengerjakan Tugas, Menyetel Musik Lewat Laptop

Musik-musik lokal pada tahun 2007an adalah musik yang entah mengapa melekat dalam pikiran. Kadang aku tanpa sadar bersenandung lagu yang ...

Musik-musik lokal pada tahun 2007an adalah musik yang entah mengapa melekat dalam pikiran.
Kadang aku tanpa sadar bersenandung lagu yang bahkan aku lupa siapa penyanyinya.

Mungkin karena pada tahun itu tidak ada akses internet untuk anak sekolah dasar?

Mungkin karena pada masa itu aku kerap minta dibelikan walkman di bawah Rp.50.000 yang usianya tidak pernah mencapai satu tahun.

Orang tua menyebutnya walkman jadi aku percaya saja hehe. Benda itu adalah radio mini, ukurannya kadang tidak lebih besar dari smartphone di tahun 2020 ini. Isinya adalah saluran radio lokal. Aku suka mendengar lagu, tapi aksesku terbatas.

Dulu saat channel Mtv masih ada aku akan menghentikan aktivitas main kejar-kejaran atau apapun itu dan duduk nonton sedikit-sedikit karena aku tidak pernah menunggu jadwal tayangnya juga sih hehe.

Pada saat mengetik ini, aku sedang teringat lantunan lagu. “Selepas kau pergi..”

Baru detik ini pula aku mencari lagu itu di internet. Baru kali ini pula aku tahu penyanyi dan judulnya. Namun rasanya seperti ditarik mundur ke masa silam. Sewaktu masih kanak-kanak. Yang tidak akan terpikir makna syair lagu. Sungguh tidak ada kaitannya dengan urusan kehidupanku tapi tetap rasanya tersentuh. 

Mungkin karena aku semasa kecil tidak bisa mendengar lagu kapanpun kumau, jadi saat mendengar lagu akan menjadi waktu yang berkesan.

Mungkin karena aku semasa kecil mendengar musik dari pengeras suara masjid, di saat warga kampung kerja bakti atau gotong royong di hari minggu pagi.

Mungkin karena toko baju lokal yang dulu sering kukunjungi dengan ibu menyetel radio dengan pengeras suara.

Mungkin karena aku mendengar dari televisi yang tidak kutahu jam berapa tayangannya.

Mungkin karena aku mendengar lagu-lagu itu dari radio yang disetel Om Lilik atau anggota keluarga lain.

Mungkin karena aku menikmati musik acak yang kudengar dari walkman kecilku, sembari memejamkan mata dan menikmati angin kencang di atas sepeda motor, yah.. aku sih waktu itu cuma bisa membonceng. Bisa merem hehee.

Sedang menyetel: La Luna – Album Menanti Pagi lewat aplikasi Spotify tentunya.

You Might Also Like

0 cuaps