Kepadamu
7:56 PM
Aku ingin berterimakasih
untuk telah tersenyum hari itu
sehingga buncahlah kembang kekeringan di halamanku
Aku ingin berterimakasih
untuk telah bergembira saat itu
membuat dirimu lebih terdengar ketimbang hiruk-pikuk dan musik-musik disana
Aku ingin berterimakasih
untuk telah memulai
memberiku kesempatan lebih lama bersama
Aku ingin berterimakasih
untuk telah berbaik hati, walau sudah sewajarmu
kebaikkan yang kusalah artikan
Aku ingin berterimakasih
untuk menolak dan menyisakan harapan di akhir kalimat
menuntunku menuju pintu yang ternyata tertutup
Aku ingin berterimakasih
untuk telah datang
mengatakan betapa berharganya diriku
Aku ingin berterimakasih
untuk telah pergi
menitikkan jawaban tidak, lagi
Aku ingin berterimakasih
untuk tidak datang
membantuku membuat keputusan
Aku ingin berterimakasih
untuk datang lagi
meruntuhkan tiang penyangga keyakinan
Aku ingin berterimakasih
untuk telah menyapa
menciptakan ilusi sesaat
Aku ingin berterimakasih
untuk telah merepotkan diri
memberi kesemuan yang kuanggap intuisi
Aku ingin berterimakasih
untuk telah mengatakannya
meminta ditunggu lagi
Aku ingin berterimakasih
untuk akhirnya memberitahu bahwa kau tak bisa
selangkah lagi aku bisa berdiri dari kursi tunggu
Aku ingin berterimakasih
untuk datang dan terus datang
hingga kini kutersangkut di ujung kursi
Aku rasa, terimakasihlah yang paling tepat
untuk segala ketidakjelasan
untuk segala kejelasan
untuk semua hal nyata
untuk semua yang tidak nyata pula
untuk mengkhawatirkanku
untuk tersenyum sangat baik
untuk membuat ibuku terkesan
untuk keresahanmu yang takut memberiku kepalsuan
untuk banyak hal
Terimakasih.
Telah menolak. Telah (tanpa sadar) memberi jalan. Telah membukakan pintu. Dan tak mempersilahkan masuk.
0 cuaps