Kepadamu

Aku ingin berterimakasih untuk telah tersenyum hari itu sehingga buncahlah kembang kekeringan di halamanku Aku ingin berterimakasih ...

Aku ingin berterimakasih

untuk telah tersenyum hari itu
sehingga buncahlah kembang kekeringan di halamanku

Aku ingin berterimakasih
untuk telah bergembira saat itu
membuat dirimu lebih terdengar ketimbang hiruk-pikuk dan musik-musik disana

Aku ingin berterimakasih
untuk telah memulai
memberiku kesempatan lebih lama bersama

Aku ingin berterimakasih
untuk telah berbaik hati, walau sudah sewajarmu
kebaikkan yang kusalah artikan

Aku ingin berterimakasih
untuk menolak dan menyisakan harapan di akhir kalimat
menuntunku menuju pintu yang ternyata tertutup

Aku ingin berterimakasih
untuk telah datang
mengatakan betapa berharganya diriku

Aku ingin berterimakasih
untuk telah pergi
menitikkan jawaban tidak, lagi

Aku ingin berterimakasih
untuk tidak datang
membantuku membuat keputusan

Aku ingin berterimakasih
untuk datang lagi
meruntuhkan tiang penyangga keyakinan

Aku ingin berterimakasih
untuk telah menyapa
menciptakan ilusi sesaat

Aku ingin berterimakasih
untuk telah merepotkan diri
memberi kesemuan yang kuanggap intuisi

Aku ingin berterimakasih
untuk telah mengatakannya
meminta ditunggu lagi

Aku ingin berterimakasih
untuk akhirnya memberitahu bahwa kau tak bisa
selangkah lagi aku bisa berdiri dari kursi tunggu

Aku ingin berterimakasih
untuk datang dan terus datang
hingga kini kutersangkut di ujung kursi

Aku rasa, terimakasihlah yang paling tepat

untuk segala ketidakjelasan

untuk segala kejelasan

untuk semua hal nyata

untuk semua yang tidak nyata pula

untuk mengkhawatirkanku

untuk tersenyum sangat baik

untuk membuat ibuku terkesan

untuk keresahanmu yang takut memberiku kepalsuan

untuk banyak hal

Terimakasih.
Telah menolak. Telah (tanpa sadar) memberi jalan. Telah membukakan pintu. Dan tak mempersilahkan masuk.

You Might Also Like

0 cuaps